Sabtu, 07 September 2019

Budaya Suku sasak ende

Budaya Suku Sasak Ende di Lombok

desa-sasak-ende-di-lombok-1
Pemandu cowok itu mengenakan kaos polo hitam, sarung dan sandal jepit. Begitu melihat mini bus kami terparkir, dia langsung meloncat turun dari berugak (bale bale) dan menyalami saya dan rombonganku satu per satu.
desa-sasak-ende-di-lombok-1
“Selamat datang di desa Ende” sambut dia.
Si pemandu – sebut saja bang win – mengaku asli dari desa ini namun sudah tak tinggal di kampung kelahirannya.
“Soalnya disini tidak boleh mendirikan bangunan modern” kilahnya. Akhirnya dia yang telah berkeluarga ini pun memutuskan pindah tak jauh dari desa ini.
Desa Ende merupakan salah satu desa wisata yang masih menjunjung tinggi nilai dan istiadat suku Sasak. Desa yang berlokasi di kabupaten Lombok Tengah ini dihuni lebih kurang 130 orang. Menurut bang win, leluhur mereka adalah perantau dari tanah Jawa.
“Makanya bahasa sasak sama Jawa itu ada miripnya” kata bang Win.
desa-sasak-ende-lombok
Kami berjalan melalui tanah setapak dan disapa sapi sapi malas yang sedang mengunyah rumput hijau sedangkan ekornya sibuk mengibas lalat di badannya. Plang tanda pengenal desa ini menyambut kami.
“Bacanya ende, bukan ende. Kalau ende itu di NTT.” terang bang win.
Ah saya tersipu malu. Bang win tahu saja saya tak bisa meniru aksen lokal.
Baru foto-foto sebentar, kami sudah diiring menuju ke sebuah rumah beratap jerami. Rumah ini berdiri agak setengah meter di atas tanah. Di depan rumah duduk seorang kakek yang hanya diam saja melihat orang asing masuk ke rumahnya.
rumah-sasak-ende
“Di sini pintunya dibuat rendah, sengaja supaya tamu yang masuk harus membungkukkan kepala tanda menghormati tuan rumah.” Kata bang win.

9 komentar:

  1. bangga jadi anak lombok.karna lombok telah menciptakan surga dunia bagi penghuninya bahkan wisatawan kagum dgn rumah ende sasak.jadi jgn sombong kalian anak lombok yg potoan di rumah"mewah banggalah kalian ketika kalian bisa memeprkenalkan rumah khas sasak.sasak maju terus👍jangan terkalahkan dgn budaya"luar

    BalasHapus