Sabtu, 07 September 2019

Sejarah Tradisi Peresean Adat lombok.

Sejarah Tradisi Peresean Adat Lombok

peresean adat lombok
tradisi presean Lombok
Peresean atau tradisi bertarung dengan rotan adalah budaya dari Suku Sasak yang hingga kini masih dilakukan. Warisan kekayaan budaya di Gumi Lombok Sileparang ini tergolong unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain unik, tradisi ini terbukti memang memacu adrenalin bagi yang menontonnya. Bagaimana tidak? Penonton yang menyaksikan peresean adat Lombok ini harus memiliki cukup keberanian untuk menyaksikan pertarungan ini.
Pertarungan sengit para pemain yang profesional, dengan menggunakan senjata rotan yang bisa melukai tubuh petarung hingga mengeluarkan darah.
Namun, pertarungan dalam tradisi peresean Lombok ini bukan sembarang pertarungan. Terdapat nilai patriotisme yang begitu mendalam yang berkaitan dengan sejarah Suku Sasak Lombok.
presean Lombok
presean Lombok
Setelah lewat masa penjajahan, pertarungan ini terus dilakukan secara turun-temurun hingga menjadi tradisi Suku Sasak. Tradisi ini kemudian diyakini juga oleh masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat musim kemarau panjang tiba.
Seiring perkembangan zaman dan kepopuleran Lombok sebagai daerah wisata, tradisi Peresean bukan hanya untuk ritual dan acara kerajaan, melainkan juga menjadi daya tarik luar biasa untuk menyambut para wisatawan yang berkunjung.
Karena bukan merupakan pertarungan biasa dan mengandung makna filosofis yang kuat, para petarung dalam tradisi seni Peresean ini diwajibkan menggunakan baju adat khas Lombok

Budaya Suku sasak ende

Budaya Suku Sasak Ende di Lombok

desa-sasak-ende-di-lombok-1
Pemandu cowok itu mengenakan kaos polo hitam, sarung dan sandal jepit. Begitu melihat mini bus kami terparkir, dia langsung meloncat turun dari berugak (bale bale) dan menyalami saya dan rombonganku satu per satu.
desa-sasak-ende-di-lombok-1
“Selamat datang di desa Ende” sambut dia.
Si pemandu – sebut saja bang win – mengaku asli dari desa ini namun sudah tak tinggal di kampung kelahirannya.
“Soalnya disini tidak boleh mendirikan bangunan modern” kilahnya. Akhirnya dia yang telah berkeluarga ini pun memutuskan pindah tak jauh dari desa ini.
Desa Ende merupakan salah satu desa wisata yang masih menjunjung tinggi nilai dan istiadat suku Sasak. Desa yang berlokasi di kabupaten Lombok Tengah ini dihuni lebih kurang 130 orang. Menurut bang win, leluhur mereka adalah perantau dari tanah Jawa.
“Makanya bahasa sasak sama Jawa itu ada miripnya” kata bang Win.
desa-sasak-ende-lombok
Kami berjalan melalui tanah setapak dan disapa sapi sapi malas yang sedang mengunyah rumput hijau sedangkan ekornya sibuk mengibas lalat di badannya. Plang tanda pengenal desa ini menyambut kami.
“Bacanya ende, bukan ende. Kalau ende itu di NTT.” terang bang win.
Ah saya tersipu malu. Bang win tahu saja saya tak bisa meniru aksen lokal.
Baru foto-foto sebentar, kami sudah diiring menuju ke sebuah rumah beratap jerami. Rumah ini berdiri agak setengah meter di atas tanah. Di depan rumah duduk seorang kakek yang hanya diam saja melihat orang asing masuk ke rumahnya.
rumah-sasak-ende
“Di sini pintunya dibuat rendah, sengaja supaya tamu yang masuk harus membungkukkan kepala tanda menghormati tuan rumah.” Kata bang win.

Pakaian khas adat lombok.

  1. Pakaian Adat untuk Perempuan
Lambung pakaian adat sasak lombok
Lambung – Foto dari Lombok Galeri
Nama pakaian adat Lombok untuk perempuan dikenal dengan sebutan Pakaian Lambung. Pakaian ini biasanya digunakan pada waktu menyambut kedatangan tamu dan saat tengah melaksanakan upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol.
pakaian tradisional lombok
pakaian tradisional lombok
Bentuknya berupa model kerah berbentuk V yang diberi hiasan pada bagian gigir baju. Kelengkapan pada pakaian Lambung, di antaranya ada Pangkak yang merupakan mahkota emas berbentuk bunga cempaka dan mawar yang diselipkan disela konde/sanggul.
Kedua, Tangkong, yaitu baju yang terbuat dari bahan beludru atau brokat berwarna gelap sebagai lambang keagungan.
Ketiga, Tongkak, yaitu kain sabuk panjang yang dililitkan pada pinggang dengan bagian ujung rumbai berada di sebelah kiri perlambang kesuburan dan pengabdian.
Keempat, ada Lempot yang merupakan kain tenun panjang dengan corak khas Lombok yang disampirkan di pundak sebelah kiri. Penggunaan selendang ini bermakna kasih sayang.
Kelima, Kereng yang merupakan kain tenun songket khas Lombok yang dililitkan pada pinggang hingga sebatas mata kaki. Penggunaannya sebagai lambang kesopanan, dan lainya.Anda Ikuti
akhir, ada aksesoris sebagai pelengkap, seperti rantai perak ikat pinggang, giwang, kalung, dan sebagainya.
  • Pakaian Adat untuk Laki-laki
nama pakaian adat lombok
pakaian adat lombok
Kini giliran Anda mengetahui pakaian adat Lombok NTB untuk pria yang sering disebut Pegon.
Kelengkapan pakaian Pegon, di antaranya sebagai berikut. Pertama, Cappuq atau Sapuk, yaitu mahkota yang digunakan sebagai lambang pernghormatan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Penggunannya juga dimaksudkan untuk menjaga pemikiran pemakaianya dari hal-hal kotor dan tidak baik. Kedua, ada Pegon yang merupakan baju yang mendapat pengaruh adat Jawa dan mengadopsi model jas Eropa sebagai lambang keagungan dan kesopanan.
Untuk memudahkan penggunanya, biasanya ada celah terbuka dibagian belakang tengah Pegon. Ketiga, Leangatau Dodot, yaitu kain songket yang berfungsi untuk menyelipkan keris. Kain ini digunakan dengan cara melilitkannya di sekeliling pinggang, sehingga terlihat seperti ikat pinggang.
Kain songket yang digunakan beragam motifnya, ada subahnalekeker, bintang empet yang kesemuanya bermakna semangat dalam berkarya dan pengabdian terhadap masyarakat.
Keempat, kain dalam dengan wiron, yaitu jenis kain yang digunakna sebagai penutup tubuh bagian bawah yang dililitkan dari pinggang hingga sebatas mata kaki dengan ujung tengah lurus menjuntai ke bawah. Hal ini melambangkan kerendahan hati dan sikat tawadhu’yang harus dimiliki setiap masyarakat Suku Sasak.
Dalam penggunaan kain wiron tidak diperkenankan untuk menggunakan kain polos berwarna putih atau merah, melainkan kain bermotif khas Lombok dengan campuran motif batik Jawa.
Itulah tadi pakaian adat Suku Sasak Lombok yang perlu untuk Anda ketahui. Sebenarnya, tidak hanya Suku Sasak yang menduduki Pulau Lombok.
Terdapat beberapa suku lainnya yang berada di Lombok dan memiliki pakaian adat khas Lombok sendiri. Namun, memang Suku Sasak memiliki populasi terbanyak dibandingkan dengan suku-suku asli Lombok lainnya.

Sasak adat lombok gendang belek.

Jika traveller datang ke Lombok & mendengar ada musik yg cukup menggema, itu adalah Gendang Beleq (alat musik khas dari Lombok). Gendang Beleq biasa digunakan untuk mengiringi upacara nikah orang Lombok yang disebut Upacara Nyongkolan.

Gendang Beleq adalah nama sebuah instrumen musik, yaitu gendang berukuran panjang lebih dari satu meter yang disandang pada pundak pemain Kata Beleq dalam bahasa Sasak berarti Besar. Tari Gendang Beleq merupakan tari perang walaupun tidak ada gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak ada pula yang membawa senjata perang, karena garapan geraknya selalu menunjukkan watak maskulin/ sikap jantan. Tari Gendang Beleq dahulu berfungsi sebagai tari pengiring para ksatria yang akan maju ke medan perang atau menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang.
Satu ciri khas dari Tari Gendang Beleq ialah bahwa yang menari adalah pemain-pemain musik itu sendiri. Karena sifatnya yang atraktif, Saat ini, Gendang Beleq ini sering kali diadakan untuk mengiringi arak-arakan pengantin (atau yang biasa disebut Upacara Nyongkolan) atau arak-arakan anak yang akan dikhitan, dan untuk penyambutan tamu penting di Bandara International Lombok.

Paket Wisata Lombok

Gendang Beleq dimainkan secara berkelompok. Gendang Beleq terdiri dari dua kelompok Gendang Beleq yang disebut mame (laki-laki) dan gendangnine (perempuan) yang berfungsi sebagai pembawa dinamika. Juga terdiri atas sebuah Gendang Kodeq (gendang kecil), perembak belek dan perembak kodeq sebagai alat ritmis, gong dan dua buah reog, yakni reognina dan reog mama sebagai pembawa melodi. Para pemain memainkan Gendang Beleq dengan cara sambil menari. Pemain nya berkisar antara 13 s/d 17 orang.
Gendang Beleq memiliki nilai filosofis yang terkandung didalamnya. Masyarakat Lombok menilai bahwa Gendang Beleq ini memiliki keindahan, kesabaran, kebijakan dan kepahlawanan yang diharapkan dapat menyatu dengan masyarakat Sasak khususnya. Tari ini juga di pertontonkan di sebuah desa agar dapat menarik para wisatawan yang mengambil paket tour lombok dan yang menjelajahi Pulau Lombok.

Jumat, 06 September 2019

Budaya sasak lombok

Ini Keunikan Desa Sade Lombok Tinggal di Bale Tani

Keunikan Desa Sade Lombok
Desa Sade Lombok
Demi menjaga tradisi dan lebih dekat dengan alam, bangunan tempat tinggal Desa Sade Lombok semuanya berbahan dasar alam. Dindingnya berupa anyaman bambu, lantainya beralaskan tanah liat, dan atapnya dibuat dari ilalang. Mereka menyebut rumah itu Bale Tani.
Dalam Bale Tani, pintu rumah adat Desa Sade Lombok dibuat rendah agar setiap tamu yang datang menghormati pemilik rumah, ruangan depan atau bale luar adalah untuk menerima tamu dan sebagai tempat tidur laki-laki sedangkan bale dalam diperuntukkan tempat tidur wanita dan sebagai tempat melahirkan.
Untuk mencapai bale dalam, kita harus menaiki 3 anak tangga yang mencerminkan kehidupan, yaitu, dilahirkan, berkembang, dan meninggal.
Nah, ini dia yang menarik dan keunikan Desa Sade Lombok ini adalah cara mereka merawat rumah. Mereka mengepel lantai rumah dengan kotoran kerbau! Namun hal ini tidak membuat rumah menjadi bau dengan kotoran tersebut saat Anda.
Pengepelan dilakukan dua kali seminggu. Dan untuk atap, penggantian alang-alang dilakukan sekitar 5 hingga 15 tahun sekali tergantung kerapatan pemasangan, semakin rapat maka semakin awet.
Selain itu, terdapat juga fasilitas umum lainnya seperti tempat berkumpul (berugak), tempat beribadah (masjid), dan tempat menyimpan padi (lumbung).
Berugak dibuat seperti pendopo namun tidak memiliki dinding. Masjid yang tersedia hanya digunakan untuk 3 waktu solat karena penduduk Desa Sade Lombok menganut Islam Wetu Tilu. Keunikan Desa Sade Lombok ini bisa Anda lihat saat berkunjung ke wisata Lombok.

Tradisi dan Pertunjukan Rakyat Desa Sade Lombok

Ada satu tradisi unik yang masih dipertahankan hingga saat ini, yaitu kawin culik. Tradisi Desa Sade Lombok dimana si pria menculik si gadis dari rumahnya yang tak boleh diketahui oleh orang tuanya.
Setelah si pria mengungkapkan isi hatinya kepada keluarga si perempuan, maka barulah diadakan pernikahan dengan membawa si gadis kembali ke rumahnya yang disebut ‘nyokolan’. Barulah mereka nanti akan menempati sebuah rumah kecil bernama ‘bali kodong’ untuk bulan madu mereka.
Selain itu, ada pula atraksi rakyat yang biasa dirayakan oleh Desa Sade Lombok pada hari-hari tertentu. Beberapa diantaranya yang terkenal di kalangan para turis adalah Tari Paresean, Tari Gendang Beleq, dan Tari Amaq Temenges.
Alunan gendang beleq yang merupakan musik tradisional khas Desa Sade sangat merdu dimainkan mengiringi semua atraksi tersebut.

Mata Pencaharian Desa Sade Lombok

Kerajinan Suku Sasak Lombok
Kerajinan Suku Sasak Lombok
Mata Pencaharian Desa Sade Lombok pada umumnya adalah bertani, namun karena di sana saluran irigasi tidak ada (hanya mengandalkan air hujan) maka pekerjaan sampingan para wanitanya adalah dengan menenun dan yang laki-laki membuat cinderamata.
Para wanita di sini sangat mahir membuat kain tenun. Mereka sudah mulai menenun sejak usia 9 tahun.

  • Dan itu merupakan sebuah kewajiban bagi seorang wanita untuk bisa menenun. Bagi Anda yang berkunjung ke Desa Sade Lombok, sempatkanlah belajar menenun karena akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.